Saturday, February 9, 2019

Promil di dokter Okky sofyan sampai pengalaman di hydro... l #promilpwd

10 Feb 2019


from google


Aku dan suami sudah setahun lebih 30 hari dalam rangka memperjuangkan memiliki buah hati. Pertama kali ke dokter okky saat usia pernikahan 9 bulan dan ini karena informasi yang diberikan sama temen aku. Kebetulan dokter okky ini prakteknya dekat, di daerah galur. Masih terjangkau dari rumah, akhirnya berdasarkan cari informasi di gugel dan temen akhirnya kita putuskan untuk konsul ke dokter okky. Temenku ini hanya kasih informasi bahwa dokter okky pernah menangani temennya yang sampai setahun belum dikaruniai anak tapi pada akhirnya ditangani dokter okky alhamdulilah diberikan kehamilan. Disini aku hanya sharing aja buat temen-temen yang lagi berusaha hamil (sama kaya aku) dan mau berniat promil di dokter okky supaya ada gambaran. Karena sebelumnya pun aku cari informasi sebelum berobat.


First impression

Pertama kali kesini, aku telpon untuk book dulu ternyata ga bisa. Jadi harus datang langsung. Jam prakteknya dokter sekitar abis isya. Dan benar aja, pas kita kesana pas banged waktu jam isya, kita lihat dokternya (karena udah searching mbah gugel jadi bisa ngenalin dokternya) nyebrang ke masjid untuk solat isya dulu. Wah, alhamdulilah yah batin aku. Akhirnya setelah mengurus pendaftaran kita solat juga di masjid situ. Kliniknya ini letaknya tepat di sebrang masjid, daerahnya namanya galur. Kalo cari di gugel maps juga ketemu kok hehehe.

Kliniknya ini sepertinya bersebelahan dengan rumah beliau, kata orang - orang yang datang kesini, klinik okky ini dulunya di daerah cempaka putih akhirnya pindah. Mungkin karena yaa memang mau dekat rumah jadi dibangunlah di daerah galur ini mungkin yaaa.
Pas masuk ke kliniknya, bersih, rapih, bagus juga pokoknya nyenengin datang kesini.
Pertama setelah daftar kita di panggil untuk tensi dan cek berat badan lalu menunggu lagi dipanggil antrian dokternya. Mereka fair siy jadi ga terima booking by phone, yang datang duluan dia yang dapat nomor antrian pertama.

Berobat disini, cerita ke dokter kalo aku ada kista endometriosis. Sempet down karena hampir semua dokter cewe yang aku datangin bilang kalo ada kista endom ini harus diangkat kistanya dahulu baru bisa hamil. Bahkan ada yang sampai bilang, aku gabisa hamil kalau ga diangkat/ operasi kistanya. Sedih banged yaa, apalagi baru menikah lagi bahagianya dibilang seperti itu. Sampe down dan pikirannya saat itu cuma nyari info cara tradisional gimana supaya bisa hilang kistanya. Pas di dokter okky, beliau cuma bilang. " Coba kita cek dulu yaa (usg perut) oh cuma 4cm, gausah dipikirin ini mah". Senengnya masya allah denger hal ini dari mulut dokter, yang selama ini kepikiran soal kista terus.


Mulai berobat - pertemuan pertama

Pas pertama kesana, dikasih tau sama dokter. Hal penting untuk punya baby harus dipastiin dulu 3 hal: pertama salurannya ini dengan hydro, kedua cek darah untuk tahu apakah ada masalah, dan cek sperma untuk prianya. Setelah 3 hal ini dipastikan aman, insya allah dengan bantuan dokter akan lancar. Dokter aku juga nyaranin untuk makan sehari 3 kali tanpa diselingi ngemil. Boleh ngemil tapi buah-buahan. Lalu dikasi tau hal yang harus dihindari untuk penderita kista seperti aku, makanan olahan, junkfood, minuman berasa, dll kurang lebih ada 10 item. 

Akhirnya pertemuan pertama kita dengan pak dokter itu dikasih resep obat. Karena harganya lumayan, kita akan tebus di apotik salemba yang terkenal harganya lebih murah dibanding dengan dokter atau rumah sakit. Dana yang aku keluarin waktu konsultasi pertama, konsulnya Rp. 700.000 dan obat untuk aku dan suami Rp. 1.200.000 (ini obatnya aku ada 4 item, suami ada 4 item) tapi ga aku share disini karena obat-obatan tiap orang mungkin berbeda mungkin sama. Intinya obat ini untuk menunjang sel telur dan sel sperma supaya lebih baik. Jadi total sekitar Rp. 1.900.000. Serta kita juga dikasih surat pengantar untuk cek darah, cek sperma, dan dikasih tanggal untuk hydro/tiup.


Pertemuan kedua

Karena obatnya sudah habis dan aku udah cek darah (di lab gunung sahari kelapa gading habis Rp. 1.500.000), ada hasil yang menyatakan aku tinggi keratinnya. Akhirnya konsul ke dokter, dokter cuman kasi obat tambahan. Kravit namanya. Dan memang aku udah cari info untuk hasil yang keratinnya tinggi, digunakan obat kravit. Untuk pertemuan kedua ini, aku keluarin total Rp. 2.200.000 ( konsul Rp. 700.000 dan obat Rp. 1.500.000).
Untuk pertemuan kedua, dokter dan suster menanyakan soal hydro. Dan aku jawab belum, karena sedang haid. Next pertemuan di hydro katanya.


Kegalauan untuk pertemuan ketiga

Karena udah ada jadwal hydro, alhasil aku cari informasi sebanyak-banyaknya untuk tahu apasih hydro itu. Hydro itu, sekesimpulan aku ialah adanya cairan yang disemprotkan kedalam rahim, melewati saluran tuba untuk memastikan apakah saluran tuba kita ada sumbatan atau engga. Katanya kalo ada sumbatan, salurannya aga mampet jadi nanti efeknya agak sakit, kalo gada sumbatan fungsinya supaya membersihkan saluran tuba siapa tau ada hal-hal yang menyumbatkan. Cari informasi di gugel cuman buat aku galau, karena banyak yang bilang di hydro itu sakit. Perut panas, nantinya akan keluar darah, dll. Hal-hal menakutkan lainnya yang aku gabisa bayangin. Jadilah aku cari alasan sama suami supaya ga hydro (maap ya suami).sampai terbengkalai sekitar sebulan tertunda.

Aku cari tahu lagi gimana soal hydro itu. Ada satu teman yang memang kita saling support supaya bisa hamil (dan alhamdulilah dia udah mau lahiran bulan april ini) dia bilang gpp harus semangat di hydro, dia bilang insya allah aku bisa, aku kuat. Masih tetap menakutkan, malah saat cari info ketemu blog yang bilang pas mau hydro itu disuntik bius, setelahnya dia sampe pingsan kesakitan dijalan digotong orang. Terus ngobrol sama temen kantor soal hydro ini, ternyata si mba ini pernah di hydro. Pengalaman dia katanya memang aga panas sedikit di perut tapi gpp, dan agak flek. Dia juga hydronya yang sampai dibius, cuma ga masalah. Dia juga cerita ada beberapa yang hydro ditempatnya dia, kesakitan, dan memang hydro itu efeknya beda-beda. Tapi dia juga semangatin buat coba supaya lancar perjalanannya.

Akhirnya pada saatnya aku beranikan diri, coba di hydro. Obat juga sudah habis soalnya. Oia sebelum di hydro ini, aku bilang sama suami untuk cek sperma tapi suami masi belum mau. Samalah yaa halnya kaya aku cek hydro. Pergolakan batin banged.

Finnally, deg-degannya superrrr. Udah kaya mau naik panggung demamm sist. Pas dateng, bilang sama susternya mau hydro. Dicek berat badan, cek nadi Seperti biasanya aku kesana jad urutan hampir terakhir, karena dari rumah memang abis magrib, perjalanan sekitar setengah jam. Tanya-tanya sama susternya, katanya gpp ga sakit. Aku bilang "suster emang pernah? hahaha terlalu ngeledek yaa aku, karena suster bilang ga sakit berarti pengalaman dong. Dia bilang engga mba, belum pernah cuman selama nanganin pasien disini hanya nyeri sedikit. Nah sedikitnya itu seperti apa gatau. Sama kaya orang kampung bilang dekat itu ternyata jauh apa engga. Aku juga tanya, apa disini setelah hydro ada yang pingsan atau gimana, suster bilang gada mba, gausah khawatir. Terus hydro disini juga ga perlu dibius. Kalo dibius itu memang bisa, harganya dua kali lipat. Tapi kalo kita bisa tahan sakit, ga perlu bius. Sangat menggantungkan harapan dan perasaan.

Pas masuk, seperti biasa dokternya selalu menyapa " assalamualaikum, waalaikumusalam dok", masya allah bikin adem. Ditanya udah siap, bikin mules lagi. Didalam ada dokter, susternya 3, dan sami tentunya. Tempatnya seperti di tempat duduk, kaki diempatkan di empat seperti orang mau lahiran, suami disebelah buat nyemangatin kata dokternya. Hydro dimulai, dokternya pinter banged mengalihkan rasa, diajak ngobrol, tapi ga aku jawab, ga konsen sist, tapi sesekali aku ketawa. Pas masuk cairan pertama agak sakit, kedua, ketiga, lancar masya allah. Dokter bilang alhamdulilah gada sumbatan. Masya allah seperti ini rasanya hydro, selesai dalam 15menit dan selesai. Aku dan suami ga dikasih obat. Dan dokter tanya soal cek sperma, tapi kita belum lakuin. Next katanya cek sperma dan barulah ini program dimulai (lah kita bingung kirain dari kemarin udah program ahahha). Total yang ketiga ini Rp.2.100.000 (Konsul Rp.700.000, Hydro Rp. 1.400.000).


Mulai program?

Akhirnya suami beraniin diri dan mental buat cek sperma. Kita tentuin hari kesana. Cek sperma ini harganya ga mahal, dilab gunung sahari kelapa gading Rp. 600.000 kurang lebihnya. Setelah dicek hasilnya selama semingguan. Ambil hasil, alhamdulilah lihat hasil gada masalah. Tapi pas mau kembali program, kita ada kendala terus dan sampai sekarang akhirnya kita ga balik kesana. Padahal terakhir dokter bilangnya baru mulai program. Qodarullah mungkin belum saatnya dengan dokter okky.


At the end

Begitu pengalaman aku di dokter okky, tips n trik supaya bisa berhasil di dokter okky (tentunya dengan ijin allah juga).
1. Siapin mental dan materi, mental udah baik, harus siap dengan kondisi apapun yang dokter saranin, karena kalo didokter okky ini yaa 3 hal aku bilang diatas materi juga penting, karena kalo ditengah jalan belum selesai program seperti aku sayang banget.
2. Datang ke dokter pas haid hari kedua, biasanya dokter minta begitu. Setelah konsul pertama langsung aja tuh lakuin, cek darah, cek sperma, next pertemuan jadinya hydro. Jadi pertemuan ketiga setelah hydro bisa langsung program dimulai dan ga lama.
3. Jangan putus berdoa, ikhtiar.
3. Semangatttt


Sekian sharing dari aku semoga bisa membantu. Semangat untuk kita pejuang duagaris.


@puspacwitt
xoxo

1 comment:

  1. Mbak untuk check lab harus di gunung sahari ya?? Atau boleh ditempat lain? Soalnya kalo bisa pramitha kan akj gak keluarin biaya untuk check lab karena kerjasama dengan kantor

    ReplyDelete